Bagaimana tidak jika semburan lumpur panas selama beberapa
tahun ini menyebabkan kawasan permukiman, pertanian dan perindustrian di tiga
kecamatan sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
Hal ini wajar mengingat volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50. 000 meter kubik perhari
(setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar) yang
menggenangi pemukiman warga setinggi 6 meter. Hingga warga yang telah
dievakuasi lebih dari 8.200 jiwa, 1683 rumah atau tempat tinggal warga yang
rusak, 200 ha areal pertanian dan perkebunan yang tergenang lumpur lapindo dan
lebih dari 15 pabrik yang menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan lebih
dari 1.873 orang . dan banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh semburan
lumpur lapindo tersebut.
ü
Penyebab semburan
“Lumpur Lapindo”
Setidaknya ada 3 aspek yang menyebabkan terjadinya semburan
lumpur panas tersebut :
Pertama, adalah aspek teknis. Pada awal tragedy, lapindo
bersembunyi dibalik gempa tektonik Yogyakarta yang terjadi pada hari yang sama.
Hal ini didukung pendapat yang
menyatakan bahwa gempa di Yogyakarta
yang terjadi karena pergeseran Sesar Opak tidak berhubungan dengan
Surabaya. Argumen liquefaction lemah karena biasanya terjadi pada lapisan dangkal,
yakni pada sedimen yang ada pasir – lempung, bukan pada kedalaman 2.000-6.000
kaki. Lagipula, dengan merujuk gempa di California (1989) yang berkekuatan 6.9
Mw, dengan radius terjauh liquefaction
kurang dari 110 Km . akhirnya, kesalahan procedural yang mengemukakan , seperti
dugaan lubang galian belum sempat disumbat dengan cairan beton sebagai sampul.
Hal itu diakui bahwa semburan gas lapindo disebabkan pecahnya formasi sumur
pengeboran.
Sesuai dengan desain.
Awalnya, lapindo harus sudah memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki,
casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan
casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki. Ketika lapindo mngebor lapisan bumi dari
kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka belum memasang casing 9-5/8
inchi. Akhirnya , sumur menembus satu zona bertekanan tinggi yang menyebabkan
kick, yaitu masuknya fluida formasi tersebut kedalam sumur. Sesuai dengan
prosedur standar, operasi pengeboran dihentikan.
Perangkap Blow Out
Preventer (BOP) di rig segara ditutup dan segera dipompakan lumpur
lapindopemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan
Kedua, aspek ekonomis. Lapindo Brantas Inc. adalah salah
satu prusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BP-MIGAS
untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Saaat ini lapindo
memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, Jawa Timur. Dalam
kasus semburan panas ini, lapindo
ini sengaja menghemat biaya operasional
dengan tidak memasang casing. Jika dilihat dari prespektif ekonomi. Sehingga
pada saat terjadi underground blow out, lumpur
yang ada di perut bumi menyembur keluar tanpa kendali
Ketiga , aspek politis. Sebagai legalitas usaha (eksplorasi
atau eksploitas), lapindo telah mengantongi izin usha kontrak bagi hasil/ production
sharing contract (PSC) dari pemerintah sebagai otoritas penguasaan
kedaulatan atas sumber daya alam.
Poin inilah yang sangat penting dalam
kasus lumpur panas ini. Pemerintah telah lama menganut system ekonomi
neoliberal dalam berbagai kebijakannya. Alahasil, seluruh potensi tambang migas
dan sumber daya alam (SDA) dijual kepada swasta/individu (corporate based).
Orientasi profit an sich yang menjadi paradigm korporasi menjadukan manajemen
korporasi buta akan hal-hal lain yang menyangkut kelestarian lingkungan,
peningkatan taraf hidup rakyat, bahkan hingga bencana ekosistem. Di Jawa Timur
saja, banyak tercatat kasus sector migas di kecamatan Suko, Tuban milik Devon
Canada dan Petrochina (2001). Kadar hidro sulfide yang cukup tinggi menyebabkan
26 petani dirawat di Rumah Sakit. Kemudian kasus tumpahan minyak mentah (2002)
karena eksplorasiPremier oil. Yang terakhir, setelah tragedy semburan lumpur
lapindo siduarjo, sumur minyak Sukowati, Desa Campurejo, Kabupaten Bojonegoro
terbakar akibatnya, ribuan warga sekitar sumur minyak Sukowati harus dievakuasi
untuk menghindari ancaman gas mematikan. Pihak
Petrochina East Java, meniru modus cuci tangan yang dilakuka Lapindo,
mengaku tidak tahu menahu penyebab terjadinya kebakaran.
ü
kerugian yang dihasilkan
Selain yang disebutkan kerugian diatas
secara global. Tentu saja lumpur panas ini sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat. Kandungan logam berat (Hg), mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal
baku mutu hanya 0, 002 mg/liter Hg. Hal ini menyebabkan infeksi saluran
pernapasan, iritasi kulit dan kanker. Serta, kandungan fenol yang terdapat
didalamnya juga dapat menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung
berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
Serta dampak terhadap lingkungan yang
dihasilkan juga dapat terlihat jelas dan tidak bisa dipandang remeh. Setelah
lebih dari 100 hari tidak menunjukan perbaikan kondisi baik menyangkut
kepedulian pemerintah, terganggunya pendidika dan sumber penghasilan,
ketidakpastian penyelesaian dan tekanan psikis yang bertubi-tubi , krisi social mulai mengemuka
perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi
penyuapan oleh lapindo, rebutan truk pembawa tanah urugan hingga penelokan
menyangkut lokasi pembuangan lumpur setelah scenario penganan teknis kebocoran
1 (menggunakan snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami
kegagalan. Akhirnya, yang muncul adalah konflik horizontal.
ü
Kandungan Senyawa
Beberapa kandungan senyawa pada semburan lumpur lapindo
tersebut adalah Logam berat (Hg) ditemukan 2,5 ppm, seperti Plumbum (Pb),
Krom/Cromium (Cr), cadmium/cadmum (Cd), dan Arsen serta Natrium (Na) yang
rendah. Sedang senyawa phenol yang dinyatakan ada dalam pemeriksaan oleh
Pekerjaan Umum Jawa Timur di Laboraturium Institut Teknologi tanggal 10
November.
Dan dari hasil laboraturium ITS
menyimpulkan, nilai BOD dan COD serta kandungan minyak dan lemak dalam lumpur
dan cairan di lokasi cukup tinggi, sehingga dapat mengganggu ekologi perairan
jik langsung dibuang ke perairan tanpa diolah, sementara untuk informasi
padatan, relative tidak toksik. Meski demikian tidak boleh masuk saluran irigasi,
karena recovery-nya sulit dan lama.
Tim IPB juga mendeteksi adanya bakteri
pathogen, seperti E. coli dan bakteri-bakteri lain yang berasal dari
lingkungan. Perlu diantisipasi bakteri-bekteri pathogen tersebut kemungkinan
berubah sifat menyesuaikan dengan lingkungan.
Kegiatan dari Lapindo Brantas Inc. ini
merupakan proses fase teknik Modern terhadap perkembangan teknik dalam
memperoleh minyak dan gas bumi. Namun, Munculnya
gunung lumpur itu terjadi karena mekanisme tekanan yang berlebihan pada permukaan
tanah akibat pengeboran Pt. Lapindo yang tidak bertanggung jawab tersebut. Serta
terjadinya kecurangan terhadap bahan poko dalam pembangunan tersebut yang
dikurang-kurangi seperti casing yang seharusnya menjadi salah satu bahan pokok dalam prosedur standar.
Namun, disisi lain warga sekitar telah
dapat mengaplikasi dari bahan lumpur lapindo tersebut. seperti contohnya :
lumpur lapindo dapat mejadi bahan pembuatan keramik, campurn beton
(geopolimer), pasir multiguna, paving blok, batu bata, beton, genteng dan
paving. Bagi para produsen atau pembuat bangunan berbahan lumpur lapindo,
sebaiknya menggunakan pengaman, seperti masker, sarung tangan dan sepatu boot.
Karena mereka langsung bersentuhan dengan lumpur lapindo yang mengandung senya
kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar