Pembicara:
1.
Dr. Ir.H.Nur
Mahmudi Ismail M.Sc
2. Toto Sugiharto, PHD, IR,M.Sc
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Membidik
Peluang Usaha dari Program ODNR ini merupakan suatu gagasan atau motivasi baru
untuk warga Negara khususnya para mahasiswa untuk melihat peluang bisnis yang
dapat dihasilkan dibalik program ODNR ini. Karena Gubernur Kota Depok telah
mencoba alternative untuk embuka usaha makanan melainkan dari Nasi atau terigu
seperti nasi Ampok. Usaha ini juga
dimaksud untuk menerdaskan anak bangsa dari segi pangan dan makanan 4 sehat 5
sempurna serta mengurangi adanya resiko diabetes akibat dari konsumsi
karbohidrat yang terlalu banyak.
Selain
itu juga Program ODNR yang diajukan oleh Bpk. Dr.Ir.H.Nur Mahmudi Ismail M.Sc
juga mengajak untuk melakukan pengehematan energy dari hal kecil di kehidupan
sehari-hari. Seperti contoh penggunaan kendaraan bermobil di anjurkan untuk
menghemat energy dengan memakai kendaraan bermotor, begitupun sebaliknya
pengendara bermotor di anjurkan untuk memakai alat transportasi public umum.
Anjuran ini dimaksud untuk menghemat energy sekaligus untuk menambah pendapatan
usaha kecil seperti (angkot).
1.2
Rumusan Masalah
Program ODNR yang
bertujuan untuk membuka peluang usaha pastlah banyak yang menanggapi secara
baik maupun sebaliknya, pro dan kontra pun banyak muncul seperti yang diakui
oleh Dr. Ir.H. Nur Mahmudi Ismail M, Sc.
1. Apa tanggapan Dr.
Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M, Sc mengenai
kontroversi akan adanya isu “kebijakan yang gegabah” dari Program ODNR ?
2. Apa yang
menyebabkan program ODNR ini dianjurkan untuk Masyarakat khususnya Kota Depok ?
3. Apa yang menjadi
dasar akan adanya Program ODNR ini menurut Undang-undang?
1.3
Tujuan Laporan
Tujuan
dari laporan ini dimaksud untuk :
a. Mengurangi konsumsi
makan nasi dan terigu dalam kehidupan sehari-hari.
b. Membuka lapangan
usaha khususnya pada jajanan kuliner selain berbahan nasi dan terigu.
c. Menghemat energy
dan juga membangun perekonomian kota depok untuk dapat lebih mengambil peluang
usaha yang ada pada program ODNR ini.
d. Melestarikan
makanan khas yang dimiliki Kota Depok.
1.4
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup yang dimaksud dalam program ODNR
khususnya kota Depok terlebih wali kota sendiri yang menggencarkan program One
Day No Rice yang saat ini sedang booming.
1.5
Manfaat Penelitian
Banyak manfaat yang
dapat diambil pada program ODNR ini terlebih untuk masyarakat
khususnya Kota Depok dan
mahasiswa-mahasiswi yang berniat untuk menyalurkan inovasi terlebih pengganti
konsumsi pokok yitu nasi dengan hasil pangan lainnya. Berikut manfaat program
ODNR :
a. Memperbaiki pola
makan Kota Depok dengan membatasi konsumsi nasi pada menu makan yang sehat.
b. Menghindari dari
penyakit Diabetes akibat dari berlebihannya mengkonsumsi nasi atau terigu (karbohidrat).
c. Membatasi konsumsi
dan distribusi beras untuk dikonsumsi sendiri melainkan untuk dijadikan hasil
tambahan pendapatan dengan cara di eksport.
d. Mengurangi hutang
kepada Negara lain akibat import untuk mencukupi kebutuhan pangan pokok beras
untuk dikonsumsi sendiri.
e. Mencerdaskan anak
bangsa dengan gizi seimbang dari konsumsi pangan pengganti nasi.
f. Membuka peluang bisnis
aneka makanan atau kue non rice dan terigu
2.
Tinjauan Pustaka
2.1
Landasan Teori
Landasan teori dari
program ODNR, yaitu :
a. PP No. 22 Tahun
2009
b. PP No. 68 Tahun
2003
c. Undang-Undang
Pangan Tahun 96 No.7
2.2
Kerangka Teori
Seperti yang
dijelaskan program One Day No Rice (ODNR) ini menerapkan teori
yang ada pada Undang-undang khususnya,
yaitu :
a. PP No. 22 Tahun
2009
b. PP No. 68 Tahun
2003
c. Undang-undang
Pangan Tahun 96 No. 7
2.3
Kerangka Konsep
Konsep dari program One Day No Rice
yaitu mengubah pemikiran masyarakat Indonesia khususnya warga kota Depok untuk
megubah pola makan nasi berlebihan, juga melestarikan budaya kuliner Indonesia
yang kaya akan sayur mayur dan rempah-reempah serta pangan yang dapat
dikonsumsi melainkan nasi dan terigu. Selain itu dimaksud untuk menciptakan
budaya yang lebih sejahtera akan pendapatan eksport, mengurangi pengangguran, mensejahterakan petani non beras
serta mengurangi resiko Diabetes.
3.
Metode Penelitian
Metode ini
dilakukan dengan cara seminar yang dijelaskan oleh Bapak Dr. Ir.H. Nur
Mahmudi Ismail M,Sc dan dapat langsung di
lihat atau survey tepatnya di Balai Kota Depok Jl. Raya Margonda. Dengan cara
sharing serta penyuluhan akan manfaat dan tujuan dari program ODNR inilah
makalah ini di buat.
4.
Pembahasan
One Day No Rice
atau dikenal dengan istilah ODNR merupakan suatu program baru
yang belum lama pekan ini dijalankan oleh
wali kota Depok yaitu Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc dengan tujuan yang
telah dipertimbangkan dan banyak manfaat yang dapat diambil oleh adanya program
ini. Namun program ODNR ini sempat mengundang kontroversi karna mengharamkan
yang halal yaitu dari kata No Rice, Karena banyak setiap orang yang belum paham
atau terarah maka Dr. Ir. H. Nur Mahmudi tetap tegar dan berusaha agar
masyarakat tahu akan program ODNR dilihat dari segi keterbatasan tahan pangan
atau ketersediaan pangan dengan harga barang dan akses yang terjangkau
merupakan suatu alasan program ODNR ini.
Menurut
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,sc Indonesia tidak perlu memaksakan untuk
mengkonsumsi nasi tiap harinya karena di wilayah masing-masing tidak
memungkinkan untuk dapat lahan menanam padi di tiap wilayah, namun faktanya
sampai sekarang Indonesia mengkonsumsi 2 unility pokok yaitu nasi dan terigu.
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc berpendapat “Indonesia merupakan Negara yang
kaya, kaya akan hasil pertambangan,hasil laut dan keanekaragaman sayur mayur
dan rempa-rempah yang dimilikinya. Jadi tidak pantaslah, untuk kita mengkonsumsi
nasi tiap hari karena dapat menyebabkan penyakit Diabetes jika berlebihan. Maka
dari itu kita harus tahu alternative dari pangan pokok tersebut. yaitu jagung,
talas, ubi, sagu singkong dan lain sebagainya.”
Dari
hasil riset perkapita tahun 2009 Indonesia merupakan Negara tertinggi
mengkonsumsi nasi tiap harinya seiring bertambahnya penduduk. Berikut Data
Perkapita tahun 2009:
Korea
|
40 kg/Tahun
|
Tidak import
|
Jepang
|
50 Kg/Tahun
|
Tidak import
|
Malaysia
|
80 Kg/Tahun
|
Tidak import
|
Thailand
|
70 Kg/Tahun
|
Tidak import, namun menjadi peluang usaha eksport
|
Indonesia
|
139,15 Kg/Tahun
|
Import, tidak eksport
|
Akibatnya tanah menjadi terancam siring
memaksakannya lahan padi yang terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan pokok
yang bertambah pula dengan penduduknya dan Diabetes tertingi ke-4 dari Negara-negara lainnya. Meskipun,
Indonesia merupakan penghasil padi terbesar 35 juta ton/ tahun hanya mampu
dikonsumsi sendiri dan tidak mencukupi untuk di eksport sebagai hasil tambahan
pendapatan Negara.
Makan nasi menjadi
kebanyakan dan selalu import beras merupakan problem Indonesia, hingga pada
tahun 70an tepatnya musim panceklik propaganda utang akibat import padi yang
melampaui batas. Dilihat dari segi geografi Indonesia hanya memiliki 7,2 Hektar lahan padi untuk 3 kali
panen. Namun, yang dapat dipanen hanay 17 Hektar atau sekitar 65-70 juta ton
padi.
Jika Indonesia
mampu mengkonsumsi setara dengan Thailand
70 ton/ tahun maka Indonesia dapat mencadangkan 18 ton untuk dapat di
eksport dan 144 triliun devisa baru dari pola merubah makan nasi satu kali
dalam sehari.
Dan untuk
menjalankan program ODNR ini Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc menerangkan
program ODNR ini mempunyai marhab, yaitu :
1. Marhab harfiah
(seminggu sekali makan nasi)
2. Marhab 2 kali makan
nasi
3. Marhab 1 kali makan
nasi
4. Marhab tidak makan
nasi
Dengan alternative
pengganti nasi yaitu singkong, kentang, talas, ubi, jagung, apel, alpuket,
sagu, labu kuning, umbi garut, sukun dan
ganyong untuk dapat meningkatkan produk-produk nasional.
Namun
, Bpk. Toto Sugiharto, PHD. Ir. M,Sc menambahkan dari konsep ODNR yaitu
OSDSNRBM.
(One Special Day Serving Non Rice Bared
Meal) denan justifikasi sama yang telah dipaparkan sebelumnya menurut bapak
wali kota. Dari OSDSNRBM ini mempunyai beberapa implikasi yaitu :
Implikasi
|
|
Kesehatan
|
a.
Menghindari Diabet tipe 2 gaya hidup berlebihannya
makan nasi.
b.
Manfaat bagi
Anak-anak :
-lebih
cerdas
- lebih
kuat
- lebih
tahan terhadap penyakit
-
mengurangi obesitas
c.
Manfaat bagi wanita :
- kulit lebih halus
- bebas toksin
- awet muda
d.
Manfaat bagi Pria :
- lebih bugar
- lebih kuat stamina
- kuat libido terpelihara
|
Ekonomi
|
a. Mengurangi
konsumsi beras
b. Mengurangi import
berat.
c. Menjaga
stabilitas harga beras.
d. Menghemat Devisa.
e. Menekan laju
Inflasi
|
Politik
|
Belum ada
implikasi dan indikasi
|
Social Budaya
|
a. Madura (jagung)
b. Maluku (sagu)
c. Papua
(umbi-umbian)
Untuk mengubah pola
makan dan mengubah gaya hidup lebih sehat.
|
Hankam
|
a.
Mengubah ketergantungan pada beras import.
b.
Memperkuat ketahanan pangan apabila mempunyai 10 juta
ton beras free.
c.
Beras sebagai komoditas strategi harus diusahakan dan
dipenuhi sendiri.
|
Selain
mempengaruhi implikasi program OSDSNRBM ini juga membuka peluang bisnis, yaitu
:
Bussnis
Opportunities
|
|
1.
Jangka Pendek
|
a.
Aneka ragam pangan non beras.
b.
Restoran/cake penyedian non beras
|
2.
Jangka Panjang
|
a.
Ankea ragam produksi komoditas.
b.
Petani yang menghasilkan
|
Inovasi
produksi petani jangka panjang dapat mempengaruhi pendidikan dan kesadaran
kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Hingga tercipta OSDSNRBM
menjadi :
One Special Week Serving Non Rice Bared Meal
One Special Month Serving Non Rice Bared Meal
One Special Year Serving Non Rice Bared Meal
Every Day Serving Non Rice Bared Meal
5.
Ringkasan/
Kesimpulan
Kesimpulan dari
program One Day No Rice ini sangat lah baik dilihat dari segi
manfaat, tujuan serta akibat bila diabaikan
dari hal kecil yang dilakukan setiap atau menjadi sebagian besar kebiasaan warga
Negara khususnya masyarakat kota Depok seperti mengkonsumsi nasi dan terigu.
Untuk menjadikannya masyarakat yang lebih sehat dengan mengkonsumsi nasi atau
mengurangi makan nasi minimal 1 hari sekali. Dimaksud agar mengurangi angka
resiko Diabetes dan juga melestarikan pangan hasil pertanian Indonesia yang
bermacam-macam agar tercipta warga yang sejahtera baik petani maupun masyarakat
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar