Selasa, 28 Mei 2013

Membidik Peluang Usaha dari Program ODNR


Pembicara:
1.   Dr. Ir.H.Nur Mahmudi Ismail M.Sc
2.     Toto Sugiharto, PHD, IR,M.Sc

1.     Pendahuluan
1.1               Latar Belakang

            Membidik Peluang Usaha dari Program ODNR ini merupakan suatu gagasan atau motivasi baru untuk warga Negara khususnya para mahasiswa untuk melihat peluang bisnis yang dapat dihasilkan dibalik program ODNR ini. Karena Gubernur Kota Depok telah mencoba alternative untuk embuka usaha makanan melainkan dari Nasi atau terigu seperti  nasi Ampok. Usaha ini juga dimaksud untuk menerdaskan anak bangsa dari segi pangan dan makanan 4 sehat 5 sempurna serta mengurangi adanya resiko diabetes akibat dari konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak.
            Selain itu juga Program ODNR yang diajukan oleh Bpk. Dr.Ir.H.Nur Mahmudi Ismail M.Sc juga mengajak untuk melakukan pengehematan energy dari hal kecil di kehidupan sehari-hari. Seperti contoh penggunaan kendaraan bermobil di anjurkan untuk menghemat energy dengan memakai kendaraan bermotor, begitupun sebaliknya pengendara bermotor di anjurkan untuk memakai alat transportasi public umum. Anjuran ini dimaksud untuk menghemat energy sekaligus untuk menambah pendapatan usaha kecil seperti (angkot).

1.2               Rumusan Masalah

Program ODNR yang bertujuan untuk membuka peluang usaha pastlah banyak yang menanggapi secara baik maupun sebaliknya, pro dan kontra pun banyak muncul seperti yang diakui oleh Dr. Ir.H. Nur Mahmudi Ismail M, Sc.
1.     Apa tanggapan Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M, Sc mengenai  kontroversi akan adanya isu “kebijakan yang gegabah” dari Program ODNR ?
2.     Apa yang menyebabkan program ODNR ini dianjurkan untuk Masyarakat khususnya Kota Depok ?
3.     Apa yang menjadi dasar akan adanya Program ODNR ini menurut Undang-undang?


1.3               Tujuan Laporan

            Tujuan dari laporan ini dimaksud untuk :
a.      Mengurangi konsumsi makan nasi dan terigu dalam kehidupan sehari-hari.
b.     Membuka lapangan usaha khususnya pada jajanan kuliner selain berbahan nasi dan terigu.
c.      Menghemat energy dan juga membangun perekonomian kota depok untuk dapat lebih mengambil peluang usaha yang ada pada program ODNR ini.
d.     Melestarikan makanan khas yang dimiliki Kota Depok.

1.4               Ruang Lingkup

            Ruang lingkup yang  dimaksud dalam program ODNR khususnya kota Depok terlebih wali kota sendiri yang menggencarkan program One Day No Rice yang saat ini sedang booming.

1.5               Manfaat  Penelitian

Banyak manfaat yang dapat diambil pada program ODNR ini terlebih untuk masyarakat
khususnya Kota Depok dan mahasiswa-mahasiswi yang berniat untuk menyalurkan inovasi terlebih pengganti konsumsi pokok yitu nasi dengan hasil pangan lainnya. Berikut manfaat program ODNR :
a.      Memperbaiki pola makan Kota Depok dengan membatasi konsumsi nasi pada menu makan yang sehat.
b.     Menghindari dari penyakit Diabetes akibat dari berlebihannya mengkonsumsi nasi atau  terigu (karbohidrat).
c.      Membatasi konsumsi dan distribusi beras untuk dikonsumsi sendiri melainkan untuk dijadikan hasil tambahan pendapatan dengan cara di eksport.
d.     Mengurangi hutang kepada Negara lain akibat import untuk mencukupi kebutuhan pangan pokok beras untuk dikonsumsi sendiri.
e.      Mencerdaskan anak bangsa dengan gizi seimbang dari konsumsi pangan pengganti nasi.
f.       Membuka peluang bisnis aneka makanan atau kue non rice dan terigu

2.     Tinjauan Pustaka

2.1               Landasan Teori

Landasan teori dari program ODNR, yaitu :
a.      PP No. 22 Tahun 2009
b.     PP No. 68 Tahun 2003
c.      Undang-Undang Pangan Tahun 96 No.7

2.2               Kerangka Teori

Seperti yang dijelaskan program One Day No Rice (ODNR) ini menerapkan teori
yang ada pada Undang-undang khususnya, yaitu :
a.      PP No. 22 Tahun 2009
b.     PP No. 68 Tahun 2003
c.      Undang-undang Pangan Tahun 96 No. 7

2.3               Kerangka Konsep

Konsep dari program One Day No Rice yaitu mengubah pemikiran masyarakat Indonesia khususnya warga kota Depok untuk megubah pola makan nasi berlebihan, juga melestarikan budaya kuliner Indonesia yang kaya akan sayur mayur dan rempah-reempah serta pangan yang dapat dikonsumsi melainkan nasi dan terigu. Selain itu dimaksud untuk menciptakan budaya yang lebih sejahtera akan pendapatan eksport, mengurangi  pengangguran, mensejahterakan petani non beras serta mengurangi resiko Diabetes.
3.     Metode Penelitian

Metode ini dilakukan dengan cara seminar yang dijelaskan oleh Bapak Dr. Ir.H. Nur
Mahmudi Ismail M,Sc dan dapat langsung di lihat atau survey tepatnya di Balai Kota Depok Jl. Raya Margonda. Dengan cara sharing serta penyuluhan akan manfaat dan tujuan dari program ODNR inilah makalah ini di buat.

4.     Pembahasan
One Day No Rice atau dikenal dengan istilah ODNR merupakan suatu program baru
yang belum lama pekan ini dijalankan oleh wali kota Depok yaitu Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc dengan tujuan yang telah dipertimbangkan dan banyak manfaat yang dapat diambil oleh adanya program ini. Namun program ODNR ini sempat mengundang kontroversi karna mengharamkan yang halal yaitu dari kata No Rice, Karena banyak setiap orang yang belum paham atau terarah maka Dr. Ir. H. Nur Mahmudi tetap tegar dan berusaha agar masyarakat tahu akan program ODNR dilihat dari segi keterbatasan tahan pangan atau ketersediaan pangan dengan harga barang dan akses yang terjangkau merupakan suatu alasan program ODNR ini.
            Menurut Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,sc Indonesia tidak perlu memaksakan untuk mengkonsumsi nasi tiap harinya karena di wilayah masing-masing tidak memungkinkan  untuk dapat lahan  menanam padi di tiap wilayah, namun faktanya sampai sekarang Indonesia mengkonsumsi 2 unility pokok yaitu nasi dan terigu. Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc berpendapat “Indonesia merupakan Negara yang kaya, kaya akan hasil pertambangan,hasil laut dan keanekaragaman sayur mayur dan rempa-rempah yang dimilikinya. Jadi tidak pantaslah, untuk kita mengkonsumsi nasi tiap hari karena dapat menyebabkan penyakit Diabetes jika berlebihan. Maka dari itu kita harus tahu alternative dari pangan pokok tersebut. yaitu jagung, talas, ubi, sagu singkong dan lain sebagainya.”
            Dari hasil riset perkapita tahun 2009 Indonesia merupakan Negara tertinggi mengkonsumsi nasi tiap harinya seiring bertambahnya penduduk. Berikut Data Perkapita tahun 2009:

Korea
40 kg/Tahun
Tidak import
Jepang
50 Kg/Tahun
Tidak import
Malaysia
80 Kg/Tahun
Tidak import
Thailand
70 Kg/Tahun
Tidak import, namun menjadi peluang usaha eksport
Indonesia
139,15 Kg/Tahun
Import, tidak eksport

Akibatnya tanah menjadi terancam siring memaksakannya lahan padi yang terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan pokok yang bertambah pula dengan penduduknya dan Diabetes tertingi ke-4  dari Negara-negara lainnya. Meskipun, Indonesia merupakan penghasil padi terbesar 35 juta ton/ tahun hanya mampu dikonsumsi sendiri dan tidak mencukupi untuk di eksport sebagai hasil tambahan pendapatan Negara.
Makan nasi menjadi kebanyakan dan selalu import beras merupakan problem Indonesia, hingga pada tahun 70an tepatnya musim panceklik propaganda utang akibat import padi yang melampaui batas. Dilihat dari segi geografi Indonesia hanya  memiliki 7,2 Hektar lahan padi untuk 3 kali panen. Namun, yang dapat dipanen hanay 17 Hektar atau sekitar 65-70 juta ton padi.
Jika Indonesia mampu mengkonsumsi setara dengan Thailand  70 ton/ tahun maka Indonesia dapat mencadangkan 18 ton untuk dapat di eksport dan 144 triliun devisa baru dari pola merubah makan nasi satu kali dalam sehari.
Dan untuk menjalankan program ODNR ini Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail M,Sc menerangkan program ODNR ini mempunyai marhab, yaitu :
1.     Marhab harfiah (seminggu sekali makan nasi)
2.     Marhab 2 kali makan nasi
3.     Marhab 1 kali makan nasi
4.     Marhab tidak makan nasi
Dengan alternative pengganti nasi yaitu singkong, kentang, talas, ubi, jagung, apel, alpuket,
sagu, labu kuning, umbi garut, sukun dan ganyong untuk dapat meningkatkan produk-produk nasional.
            Namun , Bpk. Toto Sugiharto, PHD. Ir. M,Sc menambahkan dari konsep ODNR yaitu OSDSNRBM.
(One Special Day Serving Non Rice Bared Meal) denan justifikasi sama yang telah dipaparkan sebelumnya menurut bapak wali kota. Dari OSDSNRBM ini mempunyai beberapa implikasi yaitu :

Implikasi

Kesehatan
a.      Menghindari Diabet tipe 2 gaya hidup berlebihannya makan nasi.
b.     Manfaat  bagi Anak-anak :
-lebih cerdas
- lebih kuat
- lebih tahan terhadap penyakit
- mengurangi obesitas
       c.   Manfaat bagi wanita :
                   - kulit lebih halus
                   - bebas toksin
                   - awet muda
        d.    Manfaat bagi Pria :
                    - lebih bugar
                    - lebih kuat stamina
                    - kuat libido terpelihara
Ekonomi
a.      Mengurangi konsumsi beras
b.     Mengurangi import berat.
c.      Menjaga stabilitas harga beras.
d.     Menghemat Devisa.
e.      Menekan laju Inflasi
Politik
Belum ada implikasi dan indikasi
Social Budaya
a.      Madura (jagung)
b.     Maluku (sagu)
c.      Papua (umbi-umbian)
Untuk mengubah pola makan dan mengubah gaya hidup lebih sehat.
Hankam
a.      Mengubah ketergantungan pada beras import.
b.     Memperkuat ketahanan pangan apabila mempunyai 10 juta ton beras free.
c.      Beras sebagai komoditas strategi harus diusahakan dan dipenuhi sendiri.


            Selain mempengaruhi implikasi program OSDSNRBM ini juga membuka peluang bisnis, yaitu :

Bussnis Opportunities
1.     Jangka Pendek
a.      Aneka ragam pangan non beras.
b.     Restoran/cake penyedian non beras
2.     Jangka Panjang
a.      Ankea ragam produksi komoditas.
b.     Petani yang menghasilkan

            Inovasi produksi petani jangka panjang dapat mempengaruhi pendidikan dan kesadaran kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Hingga tercipta OSDSNRBM menjadi :
One Special Week Serving Non Rice Bared Meal
One Special Month Serving Non Rice Bared Meal
One Special Year Serving Non Rice Bared Meal
Every Day Serving Non Rice Bared Meal

5.   Ringkasan/ Kesimpulan

Kesimpulan dari program One Day No Rice ini sangat lah baik dilihat dari segi
manfaat, tujuan serta akibat bila diabaikan dari hal kecil yang dilakukan setiap   atau menjadi sebagian besar kebiasaan warga Negara khususnya masyarakat kota Depok seperti mengkonsumsi nasi dan terigu. Untuk menjadikannya masyarakat yang lebih sehat dengan mengkonsumsi nasi atau mengurangi makan nasi minimal 1 hari sekali. Dimaksud agar mengurangi angka resiko Diabetes dan juga melestarikan pangan hasil pertanian Indonesia yang bermacam-macam agar tercipta warga yang sejahtera baik petani maupun masyarakat lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar